Mengungkap Fakta Dibalik Berita

1.400 Karyawan PT Perkebunan Minanga Ogan Demo Ke DPRD OKU

0

OKU,RakyatRepublika –  Setelah berkali-kali melakukan aksi demo di perusahaannya, kini ribuan Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan keluar kandang untuk menuntut hak-hak karyawan yang belum dibayar oleh perusahaannya selama 3-4 bulan gaji.

Kali ini mareka menggelar aksi damai di halaman Gedung DPRD OKU. Tuntutan 1.400 karyawan tersebut sama yakni menuntut gaji yang belum dibayarkan selama tiga hingga empat bulan, Kamis (3/9/2020).

Koordinator aksi Feri dibantu Ketua Serikat Pekerja Minanga Ogan secara bergantian menyampaikan bahwa aksi ini murni menuntut gaji yang tidak dibayar selama 3-4 bulan belum termasuk hak-hak lainnya seperti THR yang belum dibayarkan oleh perusahaan.

Massa juga menuntut BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan yang tak dibayarkan oleh perusahaan selama setahun enam bulan. Serta tunjangan Beras dan Transportasi yang belum dibayarkan sejak tahun 2018 lalu, ujarnya berapi-api.

Kami sudah muak selalu dikibuli oleh pucuk Pimpinan dan Pemilik PTP. Minanga Ogan, selalu dijanjikan akan membayar hak-hak kami. Tidak ada tuntutan lain bagi kami bayarkan gaji serta tunjangan kami yang belum dibayarkan oleh perusahaan, ujar massa pendemo.

Ribuan Buruh PT Perkebunan Minanga Ogan Demo Ke DPRD OKU (Poto: Ju/sp)

Massa juga menuding ada tindakan korupsi ditubuh perusahaan dimana selama setahun enam bulan BPJS mereka tak pernah dibayarkan. Padahal setiap bulan gaji karyawan dipotong untuk pembayaran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Kami merasa dirugikan, gaji sudah dipotong, giliran ada bantuan subsidi upah dari pemerintah kami tidak menerima akibat BPJS Ketenagakerjaan kami tidak dibayar, kata pendemo lainnya. Persoalan Gaji, THR dan Tunjangan bagi karyawan ini sudah berlangsung lama.

Bahkan baru-baru ini perwakilan Serikat Pekerja beraudiensi dengan Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis didampingi Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga, Dandim 0403/OKU Letkol Arh. Tan Kurniawan, Kajari OKU Bayu Pramesti, SH dan pihak-pihak terkait lainnya,  namun hasilnya nol besar.

Namun sayang, saat aksi demo digelar di DPRD OKU, tak satupun Anggota DPRD OKU yang menemui mareka. Dari perwakilan DPRD menyampaikan permohonan ma’af karena seluruh Anggota DPRD OKU sedang melakukan kunjungan kerja ke luar daerah, ujar perwakilan DPRD tersebut.

Walau tidak ada Anggota DPRD, pendemo tetap bersemangat menyampaikan orasinya dan meminta agar Bupati OKU bisa hadir didepan mereka dan jika tidak ada keputusan maka pendemo tidak akan meninggalkan lokasi demo.

Menyikapi keinginan pendemo tersebut, akhirnya Bupati OKU, Kapolres OKU, Perwakilan Kodim 0403/OKU, Asisten 1 Pemda OKU menemui para pendemo. Tidak begitu lama akhirnya Bupati OKU Drs. H. Kuryana Azis menemui ribuan massa dari Karyawan Minanga Ogan.

Bupati OKU menyampaikan, sudah berupaya agar seluruh karyawan menerima haknya. Namun pihak perusahaan melalui Direksi memberikan mandat kepada General Manajer untuk mencari pembeli buah sawit kemudian uang hasil penjualan dibagikan kepada seluruh karyawan.

Kita sudah berupaya dan ada solusinya yakni buah yang ada boleh dipanen dan dijual serta hasilnya tidak lagi masuk ke kantor mereka di Jakarta, melainkan langsung dibayarkan untuk karyawan, ini upaya yang sudah kita lakukan. Atau melalui jalur hukum sebagai solusi terakhir, ujar Bupati OKU.

Ditempat yang sama GM PTP. Minanga Ogan menyampaikan, kami juga tengah melakukan penjajakan untuk mendapat pinjaman dengan sejumlah perjanjian. Selain itu kami juga diberi kewenangan untuk menjual kepada pihak yang saat ingin siap membeli buah sawit. Itulah yang bisa manajemen lakukan, Ir. Yusdi Simbolon.

Akhirnya massa membubarkan diri setelah perwakilan Serikat Pekerja akan menemui salah satu pihak yang akan meminjamkan uang kepada Minanga Ogan bersama Manajemen Minanga Ogan. Jika mendapat pinjaman maka akan langsung dibayarkan, pungkasnya

(yu/sp.

Leave A Reply

Your email address will not be published.