Mengungkap Fakta Dibalik Berita

Asisten III Pemprov Sumsel Buka Rapat Antispasi Karhutla

0
PALEMBANG, rakyatrepublika.com-
Dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumsel, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri serta stakeholder terkait melaksanakan Rapat Persiapan Antisipasi Karhutla menjelang Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018. Rapat ini digelar di Hotel Excelton, Rabu (11/4/2018) oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Pemprov Sumsel Prof Eduar Juliartha.

Hadir pula di kesempatan ini Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan YB Satya Sananugraha, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK RI Nyoman Shuida, Deputi Bidang Kerawanan Sosial Kemenko PMK RI Masmun Yan Manggesa, Staf Ahli Menko Pemko Bidang Multikulturalisme, Restorasi dan Jatidiri Bangsa Haswan Yunaz dan Deputi Penanganan Darurat BNPB RI Yolak Dalimunthe serta Staf Khusus Gubernur Bidang Perubahan Iklim Najib Asmani.

Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Pemprov Sumsel Prof Eduar Juliartha menuturkan seperti diketahui tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018 Kota Palembang dan Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games ke 18. Pada bulan tersebut sebagaimana tahun sebelumnya merupakan puncak musim kemarau yang rawan karhutla, oleh karena itu perlu upaya yang keras dan bersama-sama dari semua stakeholder di tingkat Nasional, Provinsi dan kabupaten/kota untuk mencegah jangan sampai terjadi Karhutla.

Lanjutnya Eduar Provinsi Sumsel dengan luas sekitar 8,8 hektar, dimana sekitar 3,5 juta hektar merupakan kawasan hutan dan terdapat 1,4 juta hektar adalah kawasan gambut yang rawan kebakaran.

Lebih lanjut dia menjelaskan berdasarkan data Citra Satelit Landsat 8 OLI TIRS dan Citra Satelit Sentinel 2, kebakaran tahun 2015 mencapai 736.536,00 hektar dengan total 27.043 hotspot dan 43,21 persen kebakaran berada di lahan gambut. PadaTahun 2016 luas kebakaran turun hanya seluas 978,00 hektar turun 99,87 persen dan 973,00 hotspot, terjadi di lahan gambut sebesar 17,38 persen, Tahun 2017 kebakaran meningkat menjadi 9.286 hektar dengan 1.212 hotspot,dan yang terbesar terdapat pada lahan mineral sebesar 91,33 persen, dan gambut sekitar 8,67 persen. Memang pada Tahun 2017 relatif lebih panas dibandingkan Tahun 2016.

“Keberhasilan penurunan titik hotspot pada tahun 2016 dan tahun 2017, merupakan prestasi terbaik yang telah dilaksanakan oleh tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan di bawah komando Komandan Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Komandan Korem 044 Garuda Dempo serta dukungan dari semua instansi vertikal termasuk TNI/POLRI dan OPD terkait di lingkungan Pemprov Sumsel,dan tentunya juga berkat Ridho dan Pertolongan dari Allah,; katanya.

Berbagai upaya dan rencana pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan harus dilaksanakan dan ditindak lanjuti tidak hanya di tingkat Provinsi tetapi yang lebih penting lagi di tingkat Kabupaten untuk itu peranan Kepala BPBD di Daerah Kabupaten/Kota sangat penting, sebagaimana arahan Presiden Jokowi pada Rakornas Dalkarhutla, di Istana Negara pada tanggal 6 Februari 2018.

“Persiapan menghadapi karhutla harus segera dimulai, jangan tunggu kejadian baru bergerak, titik api harus dipadamkan sejak dini. Kedua pemenuhan kewajiban untuk menjaga wilayah kerja masing-masing, Ketiga siapkan sarana, prasarana dan personel dan Keempat melibatkan masyarakat dalam pencegahan,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan YB Satya Sananugraha mengatakan, Asian Games ini merupakan perhelatan yang sangat besar. Suksesnya penyelenggaraan Asian Games Jakarta dan Palembang merupakan tanggung jawab semua, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI/Polri serta seluruh masyarakat. Menjadi tuan rumah Asian Games, menurutnya merupakan kehormatan besar bagi bangsa Indonesia dan menjadi tanggung jawab yang besar untuk menyukseskannya.

Dirinya menilai, dengan adanya jumlah negara yang besar ikut Asian Games ini merupakan kesempatan besar untuk mempromosikan Indonesia dalam berbagai hal khususnya kebudayaan dan pariwisata dan lainnya.

“Di waktu yang tersisa yang semakin sedikit. Tentunya kita harus bersama-sama agar terus mengantisipasi berbagi kemunculan hal yang buruk yang mengganggu perhelatan Asian Games 2018 termasuk Karhutla. Kita hadir di sini untuk melakukan upaya tersebut. Kita semua berharap dapat terbangun koordinasi dan sinkronisasi serta partisipasi penanganan Karhutla sehingga kita bisa menyukseskan Asian Games 2018,” pungkasnya. (ril)

 

Editor : Arman

Leave A Reply

Your email address will not be published.