Mengungkap Fakta Dibalik Berita

Ketua DPR: Gejolak Rupiah Akan Berakhir Sebelum Ramadhan

0

JAKARTA, rakyatrepublika.com – Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai jika pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs USD mendekati angka Rp 14.000 atau persisnya Rp 13.970, dan itu akan berakhir sebelum Ramadhan 1438 H pada 16 Mei 2018 mendatang.

“Kementerian Keuangan dan BI harus punya langkah-langkah antisipatif demi menjaga stabilitas rupiah agar tetap normal. Berbagai aspek yang memengaruhi kurs rupiah harus terus dipantai,” tegas Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Mengingat stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting kata Bamsoet, terutama karena akan ada peningkata konsumsi kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadhan.

Bamsoet meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN untuk terus melakukan efisiensi di tengah pelemahan rupiah saat ini. Dia mengharapkan pelemahan nilai tukar rupiah tak berimbas kepada kenaikan tarif dasar listrik.

“Karena pemerintah sudah berjanji bahwa tarif listrik tidak akan mengalami kenaikan hingga 2019,” ujarnya.

Karena itu Bamsoet menyarankan pemerintah untuk mengangkat kurs rupiah. Yaitu, mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera memberikan insentif ekspor.

“Tujuannya untuk mendapatkan surplus perdagangan serta mengurangi neraca keseimbangan primer negatif,” ungkapnya.

Selain itu Bamsoet berharap Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memacu kinerja untuk menarik investasi. Sehingga, BKPM harus proaktif melakukan hubungan kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara-negara maju serta mengundang para pengusaha untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia. “Langkah itu demi meningkatkan investasi,”pungkasnya.

Repoter : Ahmad Munif 
Editor : Mella

Leave A Reply

Your email address will not be published.