TANJUNGENIM, rakyatrepublika.com –
Gara-gara menggelar aksi solidaritas terhadap satu rekannya yang dipecat oleh perusahaan, akhirnya sebanyak dua puluh karyawan lainnya yang ikut dalam aksi solidaritas tersebut dilakukan pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan melalui manajemen PT Adil Utama job site Tanjung Enim dan diinstrusikan agar mengundurkan diri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun bahwa pada Sabtu malam (7/10/17) pukul 22.00 WIB, sebanyak dua puluh lima karyawan yang rata – rata berprofesi sebagai Driver DT PT Adil Utama dengan lokasi pekerjaan ritase di wilayah Banko Barat, melakukan aksi solidaritas terhadap rekannya yang dipecat.
Hervin (40), karyawan PT Adil Utama mengatakan, pada saat aksi solidaritas terjadi, bagian SIM 2 yang seharusnya bekerja namun justru datang untuk mempertanyakan penyebab rekannya dipecat, membuat manajemen PT Adil Utama mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa telah terjadi mogok karyawan sehingga menyebabkan tidak beroperasinya pada hari tersebut.
.” Selama ini banyak rekan-rekan kita yang tidak keberatan dengan adanya indikasi pemotongan basis dan lembur yang diduga dilakukan oleh manajemen perusahaan, karena seharusnya tidak ada aturan yang melakukan pemotongan terhadap upah basis hanya karena karyawan tidak masuk dengan alasan sakit selama dua atau tiga hari,” ujarnya.
Hervin juga mengatakan kalau perwakilan dari enam belas rekan yang diinstruksikan mengundurkan diri tersebut sudah melakukan berbagai upaya diantaranya ke Dinas Tenaga Kerja kabupaten Muara Enim.” mengingat dari perusahaan secara jelas – jelas menyatakan bahwa tidak ada musyawarah untuk persoalan ini, dan hal ini dikatakan langsung oleh pihak manajemen perusahaan yakni Tohap Sianturi, ” katanya.
Sementara itu, Manajemen PT Adil Utama, Tohap Sianturi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa memang terdapat kekeliruan dari surat yang dikeluarkan pihaknya.” surat tersebut ditulis anak buah saya dan memang terdapat kekeliruan, nanti akan kita perbaiki lagi,” jelasnya.