Setara Nilai Persekusi Ahmadiyah di NTB Tindakan Biadab
JAKARTA, rakyatrepublika.com-
Persekusi yang menimpa Jamaah Ahmadiyah dalam bentuk penyerangan dan perusakan rumah penduduk serta warga di dusun Grepek Tanak Eat, desa Greneng, kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diusir merupakan tindakan biadab, hal ini disampaikan Direktur Riset Setara Institute, Halili.
“Aksi yang dilakukan oleh massa dari desa setempat ini didasari sikap kebencian dan intoleransi pada paham keagamaan yang berbeda,” ujarnya, Senin (21/5/2018).
Dikatakan Halili, Kebencian dan intoleransi yang tumbuh di masyarakat harus ditangani sebagai tantangan dan potensi ancaman keamanan nyata. Intoleransi adalah tangga pertama menuju terorisme, sedangkan terorisme adalah puncak intoleransi.
Karena itu, kata Halili, energi pemberantasan terorisme harus dimulai dari hulu yakni intoleransi sebagaimana yang terjadi di Lombom Timur. Sebab jika dibiarkan, aspirasi politik kebencian dan intoleransi dapat berinkubasi menjadi aksi-aksi terorisme.
“Indikasi akan adanya aksi persekusi terhadap warga Ahmadiyah sebenarnya sudah dirasakan oleh warga Ahmadiyah sejak bulan Maret 2018 dan sudah dilaporkan kepada aparat kepolisian dan pemerintah setempat, beberapa kali dialog antar warga juga dihadiri oleh aparat Polsek Sakra Timur dan Polres Lombok Timur,” katanya.
Dalam dialog-dialog tersebut, tambah Halili, kelompok warga intoleran menuntut warga Ahmadiyah untuk keluar dari keyakinan mereka dengan ancaman pengusiran jika tuntutan tersebut tidak diindahkan.
Reporter : Achmad Munif
Editor : Mella