SMK Negeri 5 Palembang Ini Mendapatkan Bantuan Dua Cash Register
PALEMBANG, rakyatrepublika.com-
Sebagai sekolah yang mendapatkan 2 buah bantuan alat praktek berupa cash register membuat SMKN 5 Palembang terus berupaya melahirkan lulusan siswa/i siap kerja di dunia Industri.
Kepala SMK Negeri 5 Palembang Drs. H. Zulfikri, M.Pd membenarkan saat ini sebagian besar SMK di Palembang telah melakukan tes UK.
“Dimana hari Senin (12/3) ini semua keahlian sudah dilakukan UK, ada 5 jurusan yang ada di SMKN 5, salah satu jurusan Akuntansi, Administrasi perkantoran, Pemasaran, Animasi, Multimedia dan Teknik Program Pertelevisian dan Penyiaran,” katanya.
Lanjutnya, dalam tahun ini pihaknya ada beberapa bantuan diterima dari Dinas Pendidikan, seperti 2 alat praktek cash register untuk jurusan Pemasaran, dan beberapa alat multimedia. Jadwal UK di SMKN 5 Palembang berlangsung dari 12 sampai 17 Maret mendatang.
“Total siswa/i kita yang mengikuti UK berjumlah 451 siswa/i. Malahan ada beberapa siswa/i SMK luar menginduk UK, yakni SMK Aulia ada 17 siswa dan SMK Hasanadiah ada 18 siswa, Alhamdulilah SMKN 5 Palembang bisa lebih baik lagi, sebab dengan bantuan sarana diterima pihak sekolah, siswa bisa langsung mempraktekan ilmu di sekolah kedalam alat cash register. Kegunaan cash register untuk menunjang seperti orang belajar dan mencetak nota pembelian, kita harap kedepan bisa bertambah lagi bantuan cash register ini,” ujarnya.
Dikatakannya, UK bisa digelar ada beberapa syarat, seperti ruangan praktek dan sarana yang mencukupi. Sehingga jika semua sudah terpenuhi. Sekolah bisa mengelar sendiri kegiatan UK di sekolah.
“Ada sebagian sekolah swasta yang menginduk tes UK ke kita, lantaran mereka belum memiliki sarana dan ruangan praktek khusus. Sebab dengan mengikuti UK mereka bisa mendapatkan sertifikat keterampilan sesuai jurusan diambilnya,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu siswi peserta UK jurusan Pemasaran SMKN 5 Palembang Yuliana Santika mengatakan berhubung jurusan banyak mengenai item barang, jadi semua siswa harus membawa beberapa sembako.
“Satu hari sebelum UK, kami sudah harus membeli kebutuhan pokok, kayak minyak beras, mentega, kecap, susu dan lainnya. Lalu barang tersebut dibawa ke sekolah dan kami haruskan menghitung barang tersebut, dan dimasukan kedalam nota cah register, agar tim penguji bisa menilai apakah layak atau tidak layak dalam UK,” pungkasnya.
Reporter : Hasan Basri
Editor : Arman