OSO Puji SMSI sebagai Organisasi Media Online Hebat
JAKARTA, rakyatrepublika.com-
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO), secara resmi menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) ke III tahun 2018 di Jakarta, pada Kamis (26/7/2018) malam.
Dalam kesepmatan itu OSO memuji organisasi media online terbesar di Indonesia itu. “Demi SMSI saya meluangkan waktu dan membatalkan beberapa agenda lain untuk menutup Rakernas ini. Kenapa? Karena SMSI ini tak bisa dianggap remeh, ini organisasi besar, dan baru berdiri dua tahun lalu (2016) tapi Rakernas-nya sudah tiga kali, kan hebat,” tegas OSO.
Karena sangat istimewanya acara ini, kata OSO, maka dirinya sengaja membawa beberapa anggota DPD RI. “Sengaja saya ajak Pak Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Benny Rhamdani dan kawan-kawan karena mengingat acara ini spesial. Sebenarnya saya mau undang semua anggota DPD dari 34 Provinsi, tapi saya pikir tempat ini tidak cukup karena saya dan wartawan ini kan nasibnya sama jadi tahu sama tahu sajalah makanya pasti tidak akan cukup kalau saya bawa anggota DPD semua ke sini,” ungkap OSO.
Menurut senator dari Kalimantan Barat ini, jika dirinya sudah memiliki kedekatan dengan wartawan sejak usianya 16 tahun. Makanya tidak heran, jika penutupan Rakernas SMSI ini tak lupa mengundang dirinya.
“Saya tidak asing dengan wartawan, sejak umur 16 tahun saya sudah kumpul dengan wartawan dan waktu itu saya kumpulnya malah sama dengan wartawan bodrex. Tapi Alhamdulillah, di SMSI ini enggak ada yang bodrex,” kata OSO yang disambut tepuk tangan peserta Rakernas.
Tapi ya itu tadi, lanjut OSO, lama-lama saya juga ketemu dengan wartawan profesional, yang akhirnya saya berhasil bisa membuat majalah, tabloid bahkan koran,” kenangnya.
Artinya kata OSO, wartawan baik yang ada di organisasi lain maupun SMSI memiliki derajat yang sama dengan siapapun termasuk lembaga yang dipimpinnya yaitu DPD RI.
“Wartawan itu disebut bagus bukan dari penampilannya semata, melainkan dari karya jurnalistiknya dan dari ketajaman dan kejujuran tulisanya. Kalau baju, saya saja pakai jas enggak suka. Saya pakai jas karena ada pelantikan Wakil Ketua DPD RI sehingga kalau saya harus ganti baju pulang ke rumah, bisa gak sampai ke acara ini. Wartawan begitu juga, sekali lagi bukan dilihat dari tampilan dan seragamnya,” jelas OSO.
Menyinggung soal organisasi SMSI, OSO dengan tegas mengatakan, bahwa SMSI adalah organisasi yang memiliki kejelasan arah ke depan. “Ini pekerjaan produk massa depan. Jangan dikira sederhana. Tapi ingat, Organisasi ini membutuhkan dan sangat tergantung dengan teknologi, baik itu materialnya maupun pemikirannya. Jadi harus benar-benar disiapkan dengan baik,” ungkapnya.
Karena itu OSO berpesan, jika SMSI akan jadi organisasi besar, maka harus memiliki arah dan tujuan yang jelas. Untuk itu, SMSI wajib menerapkan istilah 5 S.
“Pertama Strategi, Strategi apa yang akan dibawa organisasi ke depan. Kalau hanya dasarnya uang atau massa, organisasi enggak akan maju. Kemudian S kedua adalah struktur organisasinya seperti apa, jangan karena dia loyal lantad kita ambil dia untuk duduk dalam sebuah organisasi akhirnya organisasi asal-asalan,” kata dia.
S ketiga kata OSO adalah Skill (kemampuan), yakni hanya orang-orang yang tepat yang bisa duduk dalam sebuah struktur. Dan S keempat ialah sistem, tanpa sistem organisasi terancam hancur berantakan serta kesalahan seorang anggota akan terlihat.
“Tanpa sistem, bisa amburadul. Kesalahan anggota bisa kelihatan bila sistemnya benar. Yang menghukum bukan ketua organisasi tetapi sistem,” tutur Oso.
Terakhir, terangnya lagi, speed dan target. Secara berkala organisasi harus mengevaluasi program yang sudah dan belum berjalan, hal ini penting untuk mengukur kemajuan sebuah organisasi.
“Jadi bila kepengurusan itu lima tahun, lima tahun kepengurusan harus terukur. Harus ada hasilnya. Harus ada bukti. Program lima tahunan diukur setiap bulan, sehingga tahu kemajuan kita,” pungkasnya.
Acara Rakernas tersebut kemudian secara resmi ditutup dengan ditandai pemukulan gong oleh OSO didaMpingi Ketua SMSI Auri Jaya dan sejumlah pengurus SMSI lainnya.
Reporter : Achmad Munif
Editor : Mella