Jalan Radial – POM IX – Angkatan 45 Palembang Bakal One Wey
PALEMBANG, rakyatrepublika.com –
Pertumbuhan ekonomi bagi suatu kota bagai pisau bermata ganda. Tidak hanya berdampak positif bagi pemerintah dan masyarakat seperti meningkatnya daya beli dan kesejahteraan, namun juga menyebabkan dampak buruk seperti kemacetan yang tak terelakkan lagi.
Palembang sebagai ibukota provinsi Sumatera Selatan semakin hari semakin maju. Apalagi ditambah dengan akan diselenggarakannya Asian Games 2018 mendatang, pembangunan pun semakin. dipercepat dan dilakukan di setiap sudut kota.
Pembangunan light radio transit serta dua flyover baru di Simpang Keramasan dan Tanjung Api-api menjadi penyebab utama kemacetan di kawasan tersebut. Juga bermunculannya pusat keramaian dan pusat perbelanjaan baru seperti Transmart di jalan Radial menjadi salah satu penambah ruwetnya lalu lintas di Palembang.
Oleh karena itu Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumsel, Pemerintah Provinsi Sumsel, Satlantas Polresta Palembang, serta Pemerintah Kota Palembang sepakat bahwa jalan Brigjend Dani Effendi atau yang dikenal dengan Radial akan diberlakukan dalam satu jalur (one wey).
Direktur Lantas Polda Sumsel Kombes Pol M Taslim Chairuddin menyampaikan untuk penerapan rekayasa lalu lintas satu jalur sudah sangat diperlukan di Kota Palembang seiring bertambahnya kendaraan namun berkurangnya kapasitas jalan akibat pembangunan di mana-mana.
“Rekayasa lalu lintas ini untuk mengurai simpul lalu lintas yang terjadi di beberapa titik Kota Palembang. Jika menambahkan bangunan seperti flyover atau underpass kan butuh waktu dan juga anggarannya. Makanya kita terapkan manajemen lalu lintas untuk mengurai simpul tersebut,” ujarnya, Jumat (3/11/2017).
Pada Rabu 8 November 2017 mendatang, pihaknya akan menerapkan satu jalur di jalan Radial, jalan Angkatan 45, dan jalan POM IX. Hal ini dilakukan setelah melakukan kajian terlebih dahulu serta meminta masukan dari pihak terkait lainnya akan kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.
“Dalam implementasinya nanti pasti akan timbul masalah dengan beberapa pihak yang merasa dirugikan akan penerapan satu jalur tersebut. Nanti harus diselesaikan dengan duduk bersama kembali. Ini resiko hidup di kota besar,” jelasnya.
Pada 1-7 November ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat pengendara jalan, serta pemilik usaha yang berada di kawasan tersebut untuk menyesuaikan dengan diterapkannya satu jalur tersebut.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan PT Waskita Karya untuk menambal sementara jalan-jalan yang berlubang sebagai dampak pembangunan MRT yang berpotensi menjadi menghambat arus lalu lintas di sekitar kawasan yang akan dijadikan satu jalur.
Sementara itu pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Dishub Sumsel maupun Palembang untuk menyediakan sarana prasarana seperti rambu lalu lintas serta personil yang diperlukan untuk rekayasa satu jalur tersebut.