Mengungkap Fakta Dibalik Berita

‘Pasar Cinde Sebagai Cagar Budaya Nasional, Kenapa di BOT-kan, Salah Siapa?’

0

PALEMBANG, rakyatrepublika.com –

Langkah yang diambil Pemprov Sumsel dengan melakukan BOT ( Build Operate and Transfer ) Pasar Cinde dinilai bertentangan dengan aturan yang ada sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Namun, kenapa di BOT-kan, salah siapa ?

Raden Iskandar SMB III Kesultanan Palembang Darussalam  kepada rakyatrepublika.com mengatakan bahwa apa yang dilakukan Pemprov Sumsel tidak dapat dibenarkan, karena pasar Cinde adalah salah satu cagar budaya di Palembang yang mengandung nilai historis yang tinggi.

.” Pemerintah tidak bisa dan sampai kapan pun tidak akan terjadi pihak- pihak manapun yang ingin merobohkan pasar Cinde, apalagi ada undang-undang yang mengatur tentang ini, Pemerintah justru seharusnya merawat pasar Cinde sebagai salah satu ikon pasar tradisional yang ada di Palembang ini serta menjaga keaslian yang ada, apalagi di belakang pasar Cinde itu terdapat makam petinggi Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Susuhunan Abdurrahman  Khalifat Al- Mukminin Sayidil Iman,” ujarnya.

Dikatakan Raden Iskandar SMB III Kesultanan Palembang Darussalam, kalau sampai kapanpun Kesultanan Palembang Darussalam akan mempertahankan keberadaan pasar Cinde.” kalau memang mau dibangun entah itu pasar modern ataupun Mall, silahkan saja ditempat lain, kan tidak jauh dari pasar Cinde ada tanah yang katanya milik Pak Thamrin, silahkan saja Pemerintah melakukan negoisasi kepada pihak- pihak yang ada di sana,” imbuhnya.

Kami, ujarnya lagi, sangat menyayangkan capitalism – capitalism dan liberalism masuk kemudian menghantam ini, siapa dibalik itu semua ? kami tau kok, kami ada sebelum kamu ada, yaitu NKRI, kamu ada karena kami ada, untuk itu kesultanan dan keraton itu harus dijaga.” Kami tidak akan takut kepada siapapun, berdasarkan hadist Rasulullah Muhammad SAW dalam firman Allah disebutkan, dan janganlah kamu takut kepada kekuasaan, karena aku pemilik kekuasaan tertinggi dan kekuasaan ku tidak akan pernah habis, karena kekuasaan adalah kekuasan sejati. Maka kami percaya dengan Firman Allah,” tegas Raden Iskandar SMB III Kesultanan Palembang Darussalam.

Selain itu, ujarnya menambahkan, untuk terus mempertahankan Pasar Cinde,Kesultanan Palembang Darussalam akan terus menjaga keberadaan pasar Cinde sebagai salah satu tonggak sejarah dimana terjadinya perang pertama di Palembang pada abad 1659 SM.

Reporter : Mella
Posting   : Angga

Leave A Reply

Your email address will not be published.