Papua Siap Jadi Tuan Rumah PON 2020
JAKARTA, rakyatrepublika.com-
Anggota Komisi V DPR RI Henky Kurniadi menilai Provinsi Papua sudah siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada tahun 2020.
“Sejumlah persiapan telah mulai dilakukan, terutama aspek infrastruktur dan akses menuju lokasi,” demikian Henky seusai meninjau sejumlah pembangunan sarana dan prasarana PON, diantaranya Stadion Istora Papua Bangkit dan Jembatan Holtekamp di Jayapura dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis ke Papua, Senin (6/8/2016).
Menurut Henky, Papua sudah siap, dari sisi desain dan konstruksi sangat luar biasa. Stadion ini akan menjadi salah satu terindah di Indonesia, karena dikelilingi perbukitan yang luar biasa. Tidak ada lingkungan secantik Jayapura ini.
Untuk bisa memastikan kelancaran saat menjadi tuan rumah olahraga 4 tahunan tersebut, dia mengingatkan agar pemerintah setempat memperhatikan tata letak sejumlah sarpras venue serta menerapkan strategi kanalisasi.
“Layout sangat penting, jangan sampai uang triliunan rupiah untuk pembangunan, tetapi perencanaannya kurang matang dan menjadi masalah di kemudian hari,” kata politisi PDIP itu.
Sistem kanalisasi menurut Henky, nantinya dapat mencegah timbulnya kemacetan di sekitar venue. “Perlu diingat stakeholder olahraga bukan hanya atlet, tetapi juga penonton. Ketika ada event besar, yang datang berbondong-bondong adalah penonton, sehingga harus ada kanalisasi, seperti kafe-kafe untuk rileks,” kata politisi dari dapil Jatim itu.
Anggota Komisi V DPR RI Rahmat Nasution Hamka optimis tahap pembangunan infrastruktur penunjang PON 2020, seperti Jembatan Holtekamp akan rampung sesuai dengan waktu yang ditargetkan. Mengingat, beberapa sarana pendukung PON masih terkendala pembebasan lahan.
“Dengan adanya Inpres Nomor 10 Tahun 2017 tentang Dukungan Penyelenggaraan PON di Papua, saya berharap masyarakat setempat mendukung, sehingga pengerjaan berjalan lancar. Kita harap masalah pembebasan lahan ini cepat selesai, jangan sampai status kawasan menjadi penghambat,” jelas politisi PDIP itu.
Selain memperlancar konektivitas, Jembatan Holtekamp yang menghubungkan Kota Jayapura dengan distrik Muara Tami sebagai tempat pembangunan Wisma Atlet ini akan mendorong pengembangan di kawasan perbatasan Skouw.
“Kita berharap pintu masuk PNG-Papua ini menjadi spot wisata air dan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru, sehingga pembangunan di Papua tidak hanya sekedar fisik, tetapi memberikan multiplier effect bagi masyarakat lokal,” pungkas politisi dari dapil Kalteng itu.
Reporter : Achmad Munif
Editor : Mella