KAYUAGUNG, rakyatrepublika.com-
Puluhan Mahasiswa yang tergabung di Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar orasi di depan kantor DPRD kabupaten OKI, Jumat (2/3/2028).
Koordinator PC PMII, Riduan Saputra ketika melakukan orasinya menyampaikan dengan tegas menolak hasil revisi Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) karena Undang-Undang UU MD3 bertolak belakang dengan hakikat sistem pemerintahan demokrasi.
“Negara demokrasi sangat memberi kebebasan kepada rakyatnya untuk memberikan kritikan kepada para wakilnya. Di negara demokrasi ini juga tidak boleh ada kekebalan hukum, semua sama di mata hukum,” katanya.
asih kata Riduan, terkait hasil revisi UU MD3, dirinya bakal menyampaikan intruksi kepada seluruh kader PMII yang ada di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menggelar aksi di daerah masing-masing.
“Orasi yang disampaikan nanti untuk menolak hasil revisi UU MD3 dan meminta kepada Presiden agat mengeluarkan PERPU pengganti UU MD3. Ini sangat menakutkan rakyat untuk memberikan kritikan pada anggota DPR. Selain itu, anggota DPR juga akan kebal hukum. Dan juga meminta Ketua dan anggota DPR Kabupayen OKI juha menyatakan menolak RUU MD3 ini secara tertulis,: jelasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD OKI dari fraksi Hanuran Juni Alfansuri menyambut baik kedatangan massa PMII Cabang kabupaten OKI untuk menyampaikan aspirasinya terkait revisi UU MD3.
“Saya sangat mengapresiasi atas kepedulian PMII, jangan hanya memperhatikan Undang-Undang saja namun harus memahami pula Perda yang berlaku di OKI. Silakan sampaikan dengan mekanisme serta pasal mana saja yang di isukan untuk membungkam masyarakat,” katanya.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD OKI dari Fraksi PKS H.Laharsen Murtado SH mengatakan bahwa silahkan sampaikan aspirasinya secara tertulis, namun jika itu untuk rakyat maka kami (DPRD OKI) akan tandatangan.
“Jika benar itu untuk kepentingan rakyat maka kami siap tandatangan dan juga dapat dipertanggung jawabkannya,” pungkasnya.
Reporter : Indra
Editor : Arman