Mengungkap Fakta Dibalik Berita

Menkeu Purbaya Kekeh Tidak Mau Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Tunggu Arahan Presiden Prabowo!

 

JAKARTA, RakyatRepublika – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa ia akan mengikuti keputusan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).

Namun, ia pribadi mengaku tidak ingin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk membayar utang tersebut.

“Kalau saya, lebih baik tidak bayar. Tapi tentu ada kebijakan dari Presiden dan lainnya. Ini belum diputuskan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip pada Sabtu 15 November 2025.

BACA JUGA  Presiden Prabowo Hadiri Perayaan Natal Nasional Tahun 2024

Saat ini, pembahasan antara pemerintah dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara disebut mengarah pada pembagian peran.

Kementerian Keuangan kemungkinan hanya menanggung bagian infrastruktur seperti jalan dan rel, sementara komponen lain seperti rolling stock akan ditanggung pihak lain. Meski begitu, belum ada keputusan final.

“Rolling stock mereka yang tanggung. Saya masih menunggu kesimpulan. Saya ikut saja arahan diskusi, yang penting tidak terlalu merugikan negara,” jelas Purbaya.

Sebelumnya, COO Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa Danantara dan pemerintah akan berbagi peran dalam penyelesaian utang Whoosh secara terukur.

BACA JUGA  Modena Luncurkan Produk Water Heater ES 15 Sky dan ES 30 Sky Serta Tehnologi IoT

Presiden Prabowo juga menilai bahwa Whoosh telah memberi manfaat besar bagi masyarakat dan ekonomi, sehingga penyelesaian utang penting untuk menjaga keberlanjutan layanan.

Danantara akan fokus pada operasional Whoosh agar layanan semakin efisien dan memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Jakarta–Bandung. Sementara pemerintah akan memperkuat infrastruktur pendukung layanan kereta cepat tersebut.

Danantara berharap ke depannya layanan Whoosh semakin diminati, sekaligus menjaga operasional yang profesional dan berkelanjutan. (*)