Bank Sumsel Babel dan Orang Tua Bantah Fadlan Meninggal Dunia Karena Beban Kerja
PALEMBANG, RakyatRepublika – Soal kabar meninggalnya karyawan magang bernama Muhammad Fadlan Deza seusai kerja lembur hingga larut malam menuai bantahan serius dari Bank Sumesel Babel [BSB] dan orang tua mendiang.
“Menyikapi edaran informasi tersebut, pihak keluarga telah datang ke BSB, meminta agar tayangan pemberitaan maupun pernyataan cukup dari [BSB] saja,” ungkap Humas BSB, Inot Bunayu dalam keterangan persnya, Rabu (19/11/2025).
Inot mengatakan, meninggalnya almarhum bukan disebabkan peristiwa ataupun insiden, ini lumrah sama seperti pegawai lainnya. Kematian Fadlan tidak ada unsur merugikan atau pun pihak yang dirugikan, terkecuali sebaliknya.
“Pihak keluarga [orang tua] Fadlan sempat kecewa saat membaca salah satu informasi, mereka menyanyangkan timbulnya narasi-narasi di luar dari kesesuaian,” ujarnya.
Bahkan, sebut Inot Bunaya, orang tua Fadlan memberikan pernyataan, dalam secarik kertas berbunyi, saya Ir Ibenzani Rada Putra Datuk Raja Malano ayah dari almarhum Muhammad Fadlan Deza keberatan atas pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta dan bisa mencemarkan nama baik putra saya.
“Tidak benar putra kami mengalami tekanan pekerjaan ataupun lembur hingga larut melam seperti yang diberitakan,” tuturnya membacakan tuangan surat pernyataan.
“Anak saya selama bekerja tinggal bersama keluarga dekat kami, bukan di kos-kosan [sebaran berita salah],” tegas Inot menyebutkan.
Selanjutnya, pihak keluarga, Inot menyatakan keberatan atas foto almarhum digunakan pada berita karena tidek ada persetujuan.
Tidak Miliki Hubungan dengan FK2AS
Disebutkan dengan tegas, pihak keluarga tidak memiliki hubungan apa pun dan tidak pernah membenkan pernyataan kepeda pihak manapun yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Kerukunan Antar Suku [FK2AS]. “Setiap pemberitaan yang mengaitkan keluarga kami dengan forum tersebut tidak benar dan sama sekah bukan berasal dari pihak keluarga,” bunyi surat tersebut.
Kami memohon kepada seluruh pihak untuk menghentikan penyebaran informasi yang tidak terverfikasi. Pembentaan yang tidak akurat hanya menambah beban duka bagi keluarga kami
“Atas perhatian, empati, dan penghormatannya kepada almarhum, kami mengucapkan terima kasih,” tukasnya. (*)