Golkar Minta Kubu Prabowo Tak Cari Alibi Pemilih Ganda KPU
JAKARTA, rakyatrepublika.com-
Juru bicara tim pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin, TB Ace Hasan Syadzily meminta kubu Prabowo – Sandiaga Uno tak usah mencari kesalahan KPU dengan akan menggugat pleno penetapan DPT (Daftar pemilih tetap) pemilu 2019.
“Mempersoalkan boleh saja, tapi jangan dijadikan alat alibi untuk mencari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh KPU dengan mengklaim adanya 25 juta pemilih ganda dalam DPS (Daftar Pemilih Sementara (DPS),” tegas politisi Golkar di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (4/8/2018).
Menurut Ace, KPU telah melewati sejumlah tahapan untuk menetapkan DPT tersebut. Selain itu, KPU terbuka dalam menerima masukan jika DPT yang ditetapkan masih ada kesalahan yang signifikan.
Hanya saja dugaan adanya 25 juta pemilih ganda dalam DPS yang diklaim kubu Prabowo-Sandi itu harus dibuktikan secara hukum. Sebab, pemilih ganda itu sulit terjadi karena KPU mendata dengan mengacu pada data KTP elektronik (E-KTP).
“Sekarang ini menggunakan E-KTP. Sehingga dipastikan kemungkinan kecil akan ada pemilih ganda, karena semua nomor identitas KTP ada dalam satu nomor. Maka sulit akan ada pemilih ganda, termasuk finger print,” ungkapnya.
Karena itu pihaknya minta kubu Prabowo – Sandiaga Uno membuktikan klaim pemilih ganda tersebut pada KPU dan pada Dirjen Dukcapil. Sehingga bukan hanya asumsi dan alibi soal-soal pemilih ganda yang dipersoalkan tersebut.
Sebelumnya kubu Prabowo-Sandi mengklaim menemukan pemilih ganda dalam daftar pemilih sementara (DPS) yang ditetapkan KPU. Dari total 137.356.266 DPS, terdapat jumlah daftar pemilih ganda.
Dari jumlah 137.356.266 pemilih dalam DPS tersebut terdapat 25.410.615 pemilih ganda. “Di beberapa daerah pemilihan ditemukan daftar nama bahkan satu nama tergandakan sampai 11 kali dalam 1 TPS,” kata politisi PKS Mustafa Kamal di Jakarta, Senin (3/9/2018) yang lalu.
Reporter : Achmad Munif
Editor : Elan