Guna Mencegah Meningkatnya Harga Bahan Pokok, Polda Menurunkan Tim Untuk Memantau Harga Pasar
PALEMBANG, rakyatrepublika.com-
Menjelang perayaan hari Natal dan pergantian tahun, potensi kenaikan harga pada bahan pokok dapat terjadi. Karena itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel beserta instansi terkait bakal melakukan upaya pencegahan.
Dimana upaya pencegahan yang akan dilakukan yakni menurunkan tim untuk memantau langsung harga di pasar – pasar tradisional, serta melakukan Operasi Pasar (OP) di pasar yang terjadi kelangkaan.
“Langkah ini tujuannya agar mengurangi tindakan nakal para pengusaha serta memastikan stok tetap aman sehingga tidak terjadi inflasi,” kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (11/12/2017).
Saat ini, lanjut Kapolda, ada 11 bahan pokok strategis yang selalu dipantau di Sumsel seperti beras, minyak goreng, gula dan lain sebagainya. Bahkan, tim satgas pangan juga telah turun sejak lama untuk memastikan kondisi tersebut.
Lanjutnya Irjen Zulkarnain, Sejauh ini belum ada temuan sampai saat ini. Namun, memang ada beberapa daerah yang mengalami penurunan namun ada juga yang mengalami kenaikan diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Seperti contoh penurunan harga terjadi di daerah Ogan Ilir (OI) dimana harga beras medium yakni Rp7.500 per kilogram sedangkan HET yakni Rp9.500 per kilogram. Kemudian untuk daerah yang mengalami kenaikan yakni di daerah Muara Enim dimama harga beras medium Rp12 ribu per kilogram dari HET Rp9.500 per kilogram.
Selain beras, harga yang mengalami penurun dan kenaikan juga terjadi pada bahan pokok daging. Seperti contoh daging sapi di Musi Banyuasin (Muba) terjadi penurunan yakni Rp110 ribu per kilogram dari harga HET Rp120 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk daerah yang mengalami kenaikan yakni di daerah Ogan Komering Ilir (OKI) dimana harga mencapai Rp142 ribu dari HET Rp120 ribu. “Kami akan mencari tahu apa penyebabnya, selain itu akan melakukan OP di daerah yang dinilai tinggi,” ujarnya.
Jika nantinya ditemukan oknum yang bermain nakal. Maka pihaknya tidak segan-segan untuk menindak oknum tersebut, dengan pasal yang nantinya disesuaikan. Bisa saja nantinya dikenakan pasal perlindungan konsumen dan lain sebagainya.
Selain itu, warga juga dapat melaporkannya melalui aplikasi ‘laksan’ yang dapat didownload di Playstore. “Jangan takut untuk melaporkan jika ada pedagang, distributor yang nakal,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan (Sumsel) Bahktiar menambahkan menjelang natal dan tahun baru pihaknya telah melakukan rapat dengan beberapa pihak. “Pada prinsipnya kami bekerja sesuai tupoksi yang hanya mendistribusikan,” katanya.
Saat ini pihaknya telah melakukan kegiatan seperti OP untuk beras medium sampai dengan 31 Desember mendatang. OP ini dilakukan di Pasar Lemabang, Pasar Cinde, Pasar 16 dan Pasar 45.
Menurutnya, jelang Natal dam Tahun Baru ini permintaan ada. Namun, tidak terlalu tinggi dibandingkan saat lebaran Idul Fitri. Karena itu, stok saat ini akan mencukupi sampai dengan beberapa bulan kedepan. “Stok beras kita sekitar 20 ribu sampai 24 ribu ton beras,” tutupnya.
Reporter : Meyda Sari Editor : Arman Posting : Angga