Mengungkap Fakta Dibalik Berita

Jokowi Di Bioskop, Proja Sebut PKS Tak Paham Periklanan

JAKARTA, rakyatrepublika.com-

Kritik PKS terkait penayangan iklan pemerintah di bioskop, mendapat serangan balik dari Rumah Relawan Nusantara PROJA (Pro Jokowi-KH.Ma’ruf Amin) The President Center. Bahwa iklan positif itu sah-sah saja.

“Terus terang kami merasa statemen Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menunjukkan ketidakpahaman tentang dunia periklanan,” tegas Sekjen The President Center, Fahmy Hakiem usai bertemu KH. Marsudi Suhud, salah satu Ketua PBNU di Jakarta, Selasa (18/9/2018)

Menurut Fahmi, penayangan iklan pemerintah berjudul “2 Musim, 65 Bendungan” produksi Kominfo itu tidak ada yang salah, baik dari segi aturan, materi, kode etik maupun aspek sosial.

BACA JUGA  Demokrat: AHY akan Tingkatkan Elektabilitas Capres

“Iklan tersebut merupakan program sosialisasi kepada masyarakat akan hasil-hasil pembangunan pemerintah. Dan pemerintah mau menggunakan sarana apapun sah-sah saja sepanjang tidak bertentangan dengan aturan maupun kode etik periklanan,” ujarnya.

Selain itu, kata Fahmi, penempatan iklan (placement) di bioskop juga tidak melanggar aturan. Karena pihak swasta untuk menayangkan materi iklan tidak hanya melihat dari aspek bisnis semata, tapi dipastikan materi tersebut memenuhi unsur yang tidak melanggar kode etik periklanan yang berlaku.

BACA JUGA  Inasgoc - Kedutaan Besar Negara Peserta Asian Games Gelar Rakor

Karena itu menurut Fahmi, keberatan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid tidak berdasar dan lebay. Dalam materi iklan PSA (Public Service Ad) tersebut tidak ada isi kampanye politik. Tidak beda dengan jika MPR RI buat iklan tentang kinerja MPR RI selama ini.

“Jadi, sebaiknya Hidayat Nur Wahid tidak mudah memberi komentar yang beliau tidak paham substansinya. Justru saat memberi komentar terlihat Hidayat Nur Wahid yang “berpolitik” menyerang pemerintah,” pungkasnya.

Reporter : Ahmad Munif
Editor : Elan