PALEMBANG, rakyatrepublika.com-Pasca pengumuman online di SMAN 1 Palembang, Senin (15/1/2018) menjadi ricuh dari orang tua ataupun wali calon siswa yang mengikuti seleksi PPDB di SMAN plus 17 Palembang. Pasalnya, hasil pengumuman tes seleksi PPDB tersebut awalnya dinyatakan lulus akan tetapi pengumuman selanjutnya dinyatakan tidak lulus.
Kepala SMAN plus 17 Palembang, Parmin SPd MM ketika dikonfirmasi tentang pasca pengumuman seleksi PPDB tersebut mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan teknis saat proses upload nilai di SMAN 1 Palembang. “Pada saat proses scanning lancar. Barulah sekitar pukul 19.00 malam staf IT kami mengupload data tersebut. Memang awalnya sama persis dengan SMAN 1 Palembang,” ujarnya.
Dikatakan Parmin, penentuan lulus di SMAN 1 Palembang berdasarkan ranking secara umum. Sedangkan SMAN plus 17 Palembang berdasarkan ranking putra-putri. “Karena untuk memenuhi kuota asrama, kita sudah memilikinya untuk laki-laki kuotanya 182 dan 214 perempuan,” katanya.
Untuk daya tampung di SMAN plus 17 Palembang berkisar 11 kelas kuotanya 396 siswa, itu pun sudah dipangkas kuota PMPA sebanyak 20 siswa. “Artinya, walaupun nilainya besar tapi kalau kuota sudah habis, ya mau bagaimana lagi. Kita sudah berulang kali memberikan pemahaman, namun masih banyak yang tidak terima,” jelasnya.
Satu-satunya sumber kelulusan yang valid, kata Parmin, untuk pegumumam ditempel di sekolah, baik itu SMAN 1 Palembang dan SMAN plus 17 Palembang. “Kami hanya ingin pemahaman orang terhadap kuota asrma kita. Soal kelulusan yang di upload murni kesalahan sistem, yang tidak memisahkan kuota asrama,” jelasnya.
Bahkan Parmin mengaku dirinya sempat diancam dan diintimidasi oleh orang tua calon siswa yang tidak menerima jika anaknya tidak lulus. “Lama sekali saya meredam itu semua. Sempat juga diancam dengan pisau dan parang, tapi saya tetap hadapi dengan bijak. Saya paham, secara psikis calon siswa pasti tidak terima,,” pungkasnya.
Reporter : Hasan Basri
Editor : Arman