PALEMBANG, rakyatrepublika.com-
Mutu anak didik di sebuah sekolah tidak terlepas dari dukungan makanan yang bergizi. Karena itu, kantin-kantin di sekolah haruslah menjajakan makanan yang sehat. Salah satu kantin sehat terbaik yang pernah menang tingkat Provinsi adalah Kantin Sehat milik SMP Negeri 9 Palembang. Bahkan setiap tiga bulan sekali kantin ini pun diuji oleh Balai Penguji Obat dan Makanan (BPOM) kota Palembang.
Kepala SMP Negeri 9 Palembang, Hastia, S.Pd mengatakan kantin sehat ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu, “Kita buka kantin sehat ini agar anak-anak bisa mendapatkan makanan yang sehat ,” ujarnya.
Selain itu, Hastia menyampaikan tudak sembarangan kantin sehat ini selalu diawasi oleh BPOM Kota Palembang setiap tiga bulan sekali diperiksa semua jenis makanan yang dijual disini.
BPOM selalu memeriksa semua jenis makanan yang dijual di kantin, kata Hastia, Dimana baik itu makanan yang diproduksi sendiri oleh penjual maupun makanan atau minum cepat saja.
“Kalau ditemukan makanan yang dijual tidak sehat maka akan ditarik oleh BPOM dan begitu pun jika ada makanan kadarluasa, Makanan yang dijual dikantin ini pun selalu diawasi oleh BPOM dan juga diknas kesehatan sehingga siswa yang jajan tak perlu khawatir , terakhir pada beberapa waktu lalu saat diperiksa sebanyak 38 item dinyatakan aman dan sehat, Kita selektif memilih pedagang yang berjualan. Di kantin ini tak boleh menjual makanan yang pakai pengawet apalagi pewarna,” ujarnya.
Bahkan ditahun ini, SMPN 9 Palembang mewakili Sumsel sebagai salah satu sekolah sehat nasional bersaing dengan puluhan sekolah lain di Indonesia. “Beberapa waktu lalu sudah ada tim penilai dari pusat. Penilaianya pun cukup banyak yakni dari kebersihan lingkungan sekolah, kesehatan sekolah seperti UKS dan kantin yang sehat,” ungkapnya.
Sebelumnya, SMPN 9 Palembang telah raih peringkat Provinsi sebagai sekolah sehat dan tahun ini mewakili untuk ke ajang tingkat nasional.
“Memang banyak aspek yang dinilai namun difokuskan perilaku bersih sehat dan peduli lingkungan sudah dibiasakan sejak dini,” pungkasnya.
Reporter : Hasan Basri
Editor : Arman