Tradisi Ruwahan di SD N 1 Palembang Dalam Menyambut Bulan Suci Ramadan
PALEMBANG-
Tradisi ruwahan yakni tradisi mendokan orang yang sudah meninggal. Tradisi ini biasanya digelar di musala dan masjid di malam nisfu sya’ban. Namun kali ini tradisi ruwahan digelar di Sekolah Dasar Negeri 01 Palembang.
Kepala SDN 1 Palembang, Rahma Danniarti mengatakan kegiatan ini adalah ruwahan yang dilakukan oleh SDN 1 Palembang dalam rangka menyambut bulan suci ramadan.
“Sebentar lagi, dalam hitungan hari kita akan memasuki bulan suci ramadan. Karena itu kami menggelar acara ruwahan dengan membacakan surat yasin,” beber dia.
Kegiatan ini dilakukan dengan para guru yang ada di sekolah disela waktu mengajar secara daring.
“Dengan adanya ruwahan ini kita meminta dan menyambut bulan suci ramadan ini dengan hati yang bersih. Dan juga mengirimkan doa kepada para keluarga, sanak saudara dan guru-guru yang disini yang telah mendahului kita,” ungkap dia.
Karena sudah satu tahun lebih proses pembelajaran dilakukan secara daring Akibat virua corona melanda dunia termasuk Indonesia, maka dalam ruwahan ini juga pihaknya menyelipkan doa agar pandemi covid-19 ini segera berakhir dari bumi ini.
“Kita juga berdoa agar corona ini segera berlalu karena kita sudah sangat rindu dengan suasana belajar semua rindu dengan keadaan sebelumnya,”ujarnya.
Namun untuk menggelar belajar tatap muka kata Rahma , sebagai guru hanya mengikuti apa kata pemerintah. ” Sebab keinginan belajar tatap muka bukan hanya guru tapi juga orangtua siswa dan siswa ingin segera cepat sekolah tapi keadaan masih seperti ini,” ucapnya.
“Secara sarana dan prasarana kita sudah siap. Mulai dari tempat cuci tangan, handsanitizer dan lainnya sudah sangat siap,” ungkapnya.
Oleh sebab itu Rahma berharap setelah semua guru divaksin dan wacana bulan Juli untuk tatap muka dapat segera terwujud.(Ari)