Alex Noerdin : Pipanisasi Gas Bumi Palembang – TAA – Muntok Harus Diprioritaskan
PALEMBANG, rakyatrepublika.com-
Gubernur Sumatera selatan (Sumsel) Alex Noerdin, menerima Direktur PT. PDPDE dan Dirut PT. Lima Pacific Energy dalam rangka rencana kerjasama dan Investasi Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Jalan Palembang – Tanjung Api-Api Muntok, Senin (5/3/2018) di Griya Agung.
Dikatakan Pelopor Sekolah Gratis tersebut, kerjasama ini sangat bagus dan penting untuk pengembangan KEK TAA ke depan, karena itu dia meminta PT.PDPDE benar-benar serius menggarapnya, terutama saat presentasi di BPH Migas, pada Selasa nanti (6/3/2028) di Jakarta. Demi keberhasilan kerjasama ini Alex bahkan mengaku siap ikut memenuhi undangan melakukan paparan di BPH Migas.
“Kami berkomitmen kerjasama ini jadi. Tapi masih ada perbaikan sedikit dan sore ini bisa selesai. Silahkan nanti presentasi, bila perlu saya akan ikut karena ini penting dan harus diprioritaskan,” jelasnya.
Mengenai materi presentasi ini lanjut Alex harus dilengkapi terutama dengan penambahan peta jalur-jalur mana saja yang akan dipipanisasi. Menurut Alex, momentum itu tidak selamanya ada oleh sebab itu semua pihak harus mengambil tindakan yang cepat. Terlebih paling lambat akhir April mendatang harus sudah membuat feasibility study dan Front end Engineering Design.
“Kita harus bisa meyakinkan BPH Migas kalau kita bisa membangun ini karena penggunaan gas lebih murah dibandingkan HSD. Pastikan juga suplai gas dari Chonoco Philips mencukupi untuk di KEK TAA dan Muntok. Karena kebutuhan gas di KEK TAA itu nanti pasti sangat banyak,” katanya.
Sementara itu, Direktur PT. PDPDE Syamsurizal membenarkan bahwa deadline BPH Migas adalah di akhir bulan April, jika tidak pembangunan pipanisasi ini akan dilelang. Melalui stafnya, Syamsyurizal rencananya akan memaparkan soal perbandingan penggunaan pipa gas dengan kabel bawah laut.
“Membangun pipa gas ini secara overall lebih murah 60 persen dibandingkan membangun kabel bawah laut. Dan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Bangka sebanyak 117 megawatt dibutuhkan 200 juta HSD. Dengan pipanisasi ini kita bisa efisiensi Rp85 juta rupiah perhari atau 25 persen,” jelasnya.
Menurut Syamsurizal, PT.PDPDE setidaknya sudaj dua kali melakukan rapat dengan BPH Migas dalam rangka menindaklanjuti rencana MoU dengan PT. Lima Pacific Energy dalam rangka rencana kerjasama dan Investasi Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Jalan Palembang – Tanjung Api-Api Muntok.
“Memang ini harus dipercepat karena sudah mau deadline. BPH Migas ingin kita presentasi berapa banyak kebutuhan gas dan minyak untuk pembangkit di Pulau Bangka, serta suplai untuk ke KEK TAA,” tambahnya.
Sementara itu Dirut PT.LPE Hendrik Kawilarang, melalui stafnya mengakui kalau rencana pipanisasi Palembang- TAA Muntok masih banyak kekurangan di sana sini. Karena itu sebagai pendatang, mereka berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumsel, agar niat mereka berinvestasi dibuka seluas-luasnya.
“Soal adanya evaluasi kami terima. Dan terkait maslaah teknis akan kami matangkan kembali antara PT.PDPDE dan LPE. Sejauh ini sudah sekitar 5 kali kami membahas soal pelaksanaan pekerjaan ini. Kami melihat potensi penggunaan gas pipa di kawasan KEK TAA sangat besar mencapai 270 mmbtu,” pungkasnya. (ril)
Editor : Arman