Mengungkap Fakta Dibalik Berita

PLN UID S2JB Tegaskan Komitmen Dukung Percepatan Pembangunan Pulau Enggano dalam Rakor Inpres 12/2025

Bengkulu, RakyatRepublika – PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) menegaskan kesiapan penuh dalam mendukung percepatan pembangunan Pulau Enggano sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) 12 Tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi dan Kunjungan Lapangan Percepatan Pembangunan Pulau Enggano yang berlangsung di Ruang Rapat Pelindo Bengkulu, Senin (24/11/2025).

Rapat dipimpin oleh Asisten Deputi Konektivitas Maritim dan Udara, Balkis Kusumawati, yang menyampaikan bahwa implementasi Inpres berjalan baik dengan pemantauan yang akan terus dilaksanakan hingga 2026. Ia menjelaskan bahwa pengerukan tahap II telah mencapai kedalaman 6,5 mLWS pada periode M1 Agustus hingga M4 November, serta proses peningkatan kuota pengerukan dari 800 ribu menjadi 2,4 juta m³ per tahun saat ini menunggu pengesahan AMDAL oleh Menteri Lingkungan Hidup. Balkis juga menyoroti pentingnya penyelarasan pengembangan infrastruktur pendukung seperti listrik, telekomunikasi, dan pelabuhan.

Dari sisi kesiapan sarana transportasi laut, KSOP Bengkulu, Petrus Christanto Martubongs, melaporkan bahwa normalisasi alur Pelabuhan Pulau Baai telah mencapai 68% dan ditargetkan rampung pada 28 November 2025. Sementara itu, BPTD Bengkulu melalui Kepala BPTD Dinda, S.E. menyatakan KMP Pulo Telo telah beroperasi normal sejak 7 Juli 2025 dan BPTD siap mendukung opsi penambahan kapal berkapasitas lebih besar. Peningkatan fasilitas Dermaga 2 Pulau Enggano juga terus berjalan dan ditargetkan selesai 29 Desember 2025.

BACA JUGA  Gandeng Indosat Business, PLN percepat Ekosistem EV Lewat Digitalisasi SPKLU dan Transformasi Layanan Energi

Dari akses udara, Kepala Bandara Banjarsari Enggano, Gatot Riadi S., S.T., mengungkapkan peningkatan frekuensi penerbangan dari dua menjadi empat kali seminggu seiring naiknya permintaan. Puncak peningkatan diprediksi pada masa Nataru, dan pada 2026 frekuensi layanan akan dievaluasi kembali. Bandara juga berencana beralih dari sumber listrik genset ke daya PLN sebesar 70.000 VA, dan PLN menyatakan siap melayani kebutuhan tersebut.

Sementara itu, GM Pelindo Regional 2 Bengkulu, Dimas Rizky Kusmayadi, melaporkan progres penanganan abrasi sepanjang 350 meter dan menyampaikan bahwa kajian pola terbaik untuk normalisasi sand trap masih berlangsung. Dari sisi lingkungan, perwakilan Kementerian LH memastikan bahwa dokumen AMDAL peningkatan kuota pengerukan telah diajukan ke Menteri sejak Oktober 2025 dan kini memasuki tahap finalisasi.

Di bidang telekomunikasi, Manajer Telkom Bengkulu, Oktovianus B. Allo, memastikan konektivitas enam desa di Enggano berada pada kondisi aman dengan rata-rata pemakaian mencapai 50%. Ia juga menyoroti masih adanya blank spot di sekitar Bandara Banjarsari yang saat ini ditopang oleh layanan Starlink, dan peningkatan layanan Telkom menjadi agenda penting ke depan.

BACA JUGA  Sekda Sumsel Minta Pertagas Sesuaikan Pengerjaan Dengan Pembangunan SKTT

Pada kesempatan tersebut, General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, memaparkan progres signifikan peningkatan keandalan listrik di Pulau Enggano. PLN saat ini melayani 1.354 pelanggan, dengan beban puncak 311 kW, dan telah meningkatkan daya mampu hingga 1.400 kW, atau naik lima kali lipat, melalui penambahan mesin pembangkit 520 kW pada September lalu. Untuk memperkuat keandalan pasokan, kapasitas tangki BBM juga ditingkatkan dari 94 kL (62 HOP) menjadi 124 kL (82 HOP).

“PLN berkomitmen penuh mendukung percepatan pembangunan Pulau Enggano. Dengan cadangan daya yang tersedia saat ini, potensi penambahan beban sebesar 134 kW dari berbagai sektor masih sepenuhnya tercukupi,” ujar Adhi. Ia juga menambahkan bahwa PLN telah menyiapkan roadmap transisi energi bersih melalui pembangunan PLTS berkapasitas 545 kWp serta BESS sebesar 1.238 kWh, yang ditargetkan beroperasi (COD) pada 2026.

PLN UID S2JB menegaskan bahwa sinergi lintas kementerian, lembaga, dan BUMN menjadi kunci untuk memastikan percepatan pembangunan Pulau Enggano berjalan tepat waktu, terukur, dan memberi manfaat optimal bagi masyarakat. (*)