Ketua DPR: Indonesia Mengerikan Tanpa Pancasila
JAKARTA, rakyatrepublika.com-
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan Pancasila merupakan way of life bangsa Indonesia sehingga, perilaku dan tindak tanduk para pemimpin serta seluruh rakyat Indonesia harus mencerminkan semua sila yang ada di dalam Pancasila dan Indonesia mengerikan tanpa Pancasila.
“Jadi,kita harus terus mengingat dasar negara Pancasila yang merupakan landasan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Maka, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa,” tegas Bamsoet saat menjadi pembaca Pembukaan UUD 1945 pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-73 di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat (1/06/18).
Dalam upacara itu, Presiden Joko Widodo bertindak sebagai Inspektur Upacara, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bertugas membaca Teks Pancasila, Ketua DPR membacakan Pembukaan UUD 1945, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membacakan doa.
Hadir Wakil Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta jajaran menteri Kabinet Kerja, mantan Presiden ke-5 Megawati, mantan Wakil Presiden ke-6 Tri Sutrisno, mantan Wakil Presiden ke-11 Boediono serta pimpinan lembaga negara lainnya.
“Saya pribadi beserta para pejabat lain yang hadir harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatur penyelenggaraan negara. Sehingga mampu menata kehidupan warga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena jika para penyelenggara negara sudah bisa menjadi tauladan sebagai agen Pancasila, otomatis rakyat akan mengikutinya,” kata politisi Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu.
Bamsoet menyebut kalau dirinya tak mampu membayangkan apa jadinya Indonesia jika para pejabat dan warganya tak lagi menghayati dan mengamalkan Pancasila, Negara Indonesia dengan luas yang sangat besar dan komposisi penduduk yang beragam ini bisa terpecah belah seperti halnya yang terjadi di Timur Tengah ataupun belahan dunia lainnya.
“Sangat mengerikan membayangkan Indonesia tanpa Pancasila, ibaratnya sebuah rumah maka Pancasila adalah pondasi yang kuat sehingga mampu menopang Indonesia agar kokoh dan tidak roboh. Karena Pancasila semua kebhinekaan yang ada tidak membuat kita terpecah, melainkan diikat menjadi suatu kekuatan besar,” tambahnya.
Karena itu Bamsoet mengingatkan bahwa tantangan ke depan yang dihadapi Bangsa Indonesia akan sangat berat, suka atau tidak suka berbagai bentuk penggerusan nilai Pancasila akan semakin dahsyat. Karena itu, perlu kesadaran kolektif sebagai sebuah bangsa untuk tidak menjadikan Pancasila sekadar hapalan di luar kepala maupun hiasan di dinding rumah atau kantor.
“Kita harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan bangsa Indonesia, mari bersama jaga dan junjung tinggi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain yang tak senafas dengan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Reporter : Achmad Munif
Editor : Mella