JAKARTA,rakyatrepublika.com-
Pertemuan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ada pembicaraan politik poros ketiga pilpres 2019. Juga tak bicara koalisi, melainkan hanya silaturahmi biasa.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan pada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (4/6/2018).
Demokrat sendiri kata anggota Komisi I DPR itu, baru akan membahas koalisi setelah Pilkada 2018 nanti. “Kalau sekadar cium tangan itu menunjukan rasa terima kasih Gatot sebagai yunior TNI karena SBY saat menjadi Presiden mengangkatnya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD),” kata Syarief.
Selain itu mengusung seseorang menjadi capres itu tak cukup hanya karena mantan Panglima TNI, melainkan banyak hal yang harus dipertimbangkan. Sehingga baik Gatot dan tokoh lain yang akan menjadi kandidat capres 2019 banyak hal yang menjadi pertimbangan.
“Jadi, segala sesuatunya masih cair sampai sekarang. Sepanjang belum ada janur kuning yang berkibar kemungkinan banyak peluang politik yang akan terjadi,” jelas Syarief.
Sebelumnya Gatot bertemu SBY pada acara buka puasa bersama di kediaman Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, pada Sabtu (2/6/2018). Dalam pertemuan tersebut, Gatot mencium tangan SBY.
Reporter : Achmad Munif
Editor : Mella